script src='http://elmubarok.googlecode.com/files/floating1.js' type='text/javascript'/>

http://ikkibondenkkesmas.blogspot.com/2010/03/about-me.html

Kata Rasullullah ada tiga amalan yang jika dikerjakan maka Amalnya akan mengalir meskipun yang mengamalkannya telah meninggalal dunia diantaranya adalah ILMU BERMANFAAT YANG DIAJARKAN.

Saturday, 26 September 2009

Uji Korelasi

Uji Korelasi
Tujuan:
Pada postingan sebelumnya kita membahas tentang hubungan dua atau lebih variabel yang datanya kategori. Nak pada kesempatan kali ini kita akan menghitung hubungan dua variabel yang datanya berbentik numerik. Yaitu dengan menggunakan Uji korelasi dimana uji ini digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel yang datanya kuntitatif. Selain dapat mengetahui derajat keeratan hubungab korelasi juga dapat digunakan untuk mengetahui arah hubungan dua variabel numerik, misalnya apakah hubungan berat badan dan tinggi badan mempunyai drajat yang kuat atau lemah dan juga apakah kedua variabel tersebut berpole positif atau negatif.
Jenis data:
Data Kuantitatif
Koefisien Korelasi (R atau r):
-          Mempunyai nilai -1 s/d 1
-          Nilai -1 berarti korelasi negatif sempurna
-          Nilai = 0 berarti tidak ada korelasi
-          Nilai +1 berarti korelasi positif sempurna
Nilai Kualitatif koefisien korelasi (R/r)
-          0,01 – 0,25 = Korelasi Lemah
-          0,26 – 0,50 = Korelasi Sedang
-          0,51 – 0,75 = Korelasi Kuat
-          0,76 – 1,00 = Korelasi Sangat Kuat
Uji Hipotesis:
-          Ho ditolak jika Rh > Rt, untuk df = n - 2, berdasarkan tabel uji korelasi.

Contoh Soal
Sebuah penelitian dilakukan terhadap 10 sampel, dengan mengukur Berat Badan dan Tinggi Badan didapatkan data berikut:
Data Fiftive

No Berat Badan / Kg Tinggi Badan / Cm
1 64 130
2 65 148
3 71 180
4 67 175
5 63 120
6 62 127
7 67 141
8 64 118
9 65 120
10 64 119

Nah, dari data diatas. Apakah dapat dibuktikan bahwa adakah korelasi antara Berat Badan dengan Tinggi Badan.?
Hipotesis Penelitian
-          Ho R = 0 (tidak ada korelasi antara BB dengan TB)
-          Ho R ≠ 0 (Ada korelasi antara BB dengan TB)
Kriteria penolakan Ho:
-          Ho ditolak jika nilai Rh > Rt
-          Nilai R, Untuk df = n – 2 (df = 10 – 2 = 8 adalah 0,632.  “lihat tabel r”)

Aplikasi SPSS:
Buka progran SPSS, selanjutnya Masuk ke jendela “Variable View” untuk membuat variabel,  seperti berikut:

Gambar 01

kemudian ke “Data View” untuk memasukkan data yang diatas. Seperti berikut:


Gambar 02


Uji kenormalan data dengan “Analyze” kemudian “Descriptive” dan pilih “explore” dan hasilnya berikut

Gambar 03
Gambar 04

Dari hasil analisis explore didapatkan kedua nilai dibawah 2 maka disimpulkan data berdistribusi normal maka digunakan uji Parametrik.

Langkah selanjutnya ”Klik “Analyze” kemudian “Correlate” dan “Bivariate”

Gambar 05

Selanjutnya Sorot kedua variabel dan masukkan ke kolom “Variables” seperti gamber berikut:


Gambar 06

Kemudian “OK” sesaat Kemudian tampil hasil Output berikut:


Gambar 07

Dari tampilan analisis Korelasi terlihat kedua variabel yang dikorelasi diperoleh informasi yang tampil terdapat tiga baris, dimana baris pertama berisi nilai Korelasi, kemudian baris kedua menampilkan nila p value, dan ketiga nilai N.
Nah hasil diatas diperoleh nilai R = 0,835 dan nilai p = 0,003. Dapat disimpulkan bahwa ada korelasi antara Berat Badan dengan Tinggi Badan, dan bersifat positif dengan besar korelasi Berat Badan dengan Tinggi Badan adalah sangat kuat.
Selamat Mencoba

No comments:

Post a Comment