Epidemiologi adalah Ilmu yang memepelajari menganalisis serta berusaha memecahkan berbagai masalah kesehatan pada suatu kelompok populasi tertentu (Murti, 1997)
Jadi pengetian Surveilens Epidemiologi adalah kegiatan analisis secara sitematis dan terus menerus terhadap penyakit dan masalah-masalah kesehatan serta kondisi yang memperbesar resikoterjadinya peningkatan dan penularan penyakit serta masalah-maslahah kesehatan tersebut agar dapat melakukan tindakan penenggulangan secara efektif dan efesien melalui proses pengumpulan data, pengolahan data dan penyebarluasan informasi epidemiologi kepada penyelenggara program kesehatan.
Sejarah Surveilens ; dimulai ketika William Farr, mengembangkan sistim pengumpulan data rutin tentang jumlah dan penyebab kematian-dibansingkan pola kematian antara orang-orang yang menikah dan tidak, dan antara pekerja yang berbeda sistim pengamatan penyakit secara terus-menerus dan menggunkan informasi itu untuk perencanaan dan evaluasi program telah mengangkat nama William Farr sebagai The Founder Of Modern Epidemiologi.
Sistim Surveilens Epidemiologi; tatanan prosedur penyelenggaraan surveilens epidemiologi (SE) yang terintegrasi antara unit-unit penyelenggara surveilens dengan laboratorium, sumber-sumber data, puslit dan penyelenggara program kesehatan.
Hubungan Surveilens Epidemiologi Kesehatan – Sisitem Informasi Kesehatan Nasional (SIKNAS):
SEK merupakan sub sitem dari SIKNAS
SEK berfungsi strategis dalam intelijen penyakit dan masalah kesehatan dalam; penyajian data, penyediaan informasi epidemiologi.
Sebagai suatu sistem mencakup dua kegiatan manajemen:
- Kegiatan inti
Tindakan mencakup respon segera (epidemic type response) dan respon terencana (manajement type response)
- Kegiatan pendukung
Ruang Lingkup
- SE Penyakit Menular
- SE Penyakit Tidak Menular
- SE Kesehatan Lingkungan dan Perilaku
- SE Masalah Kesehatan
- SE Kesehatan matra
- SE Penyakit Menular (PD3I, AFP, Penyakit Potensi Wabah / KLB penyakit menular dan keracunan, DBD/DSS, Malaria, Zoonosis (Antraks, Rabies, Leptospirosis), Fillariasis, TB, Diare, Kusta, HIV/AIDS, PMS, Pneumonia (Termasuk Sars)).
- SE Penyakit Tidak Menular (Hipertensi, Stroke, dan PJK, DM, Noeplasma, Penyakit Paru Obstruksi Kronis, Gangguan Mental, Masalah Kesehatan Akibat Kescelakaan)
- SE Kesehatan Lingkungan dan Perilaku (Saranma Air bersih, TTU, Pemukiman dan lingkungan Perumahan, Limbah industri RS dan kegiatan lain, Vektor penyakit, Kesehatan dan keselematan kerja, RS dan sarana yankes lainnya)
- SE Masalaha Kesehatan (SKPG, Gizi Mikro “Kekurangan yudium, anemia geslBesi, KVA”, Gizi Lebih, KIA, Uslla, Penyalah gunaan NAPZA, Penggunaan sediaan farmasi, obat, obat tradisional, bahan kosmetika dan alkes, kualitas makanan dan bahan tambahan makanan)
- SE Kesehatan Matra (SE kesehatan haji, SE kesehatan pelabuhan dan lintas batas perbatasan, SE bencana dan masalah sosial, SE kesehatan matra laut dan udara, SE pada KLB penyakit dan keracunan)
Tujuan SE; Mendapatkan informasi epidemiologi tentang masalah kesehatan – meliputi gambaran masalah kesehatab menurut waktu, tempat dan orang diketahuinya determinan, kator resiko dan penyebab langsung terjadinya maslah kesehtan tersebut.
Manfaat SE (Thacker, 2000)
Umum : Perencanaan, Implementasi, Evaluasi kegiatan kesehatan masyarakat.
Khusus : Memperaktekkan kuantitas masalah, menggambarkan riwayat alamiah penyakit, mendeteksi wabah, menggambarkan distribusi masalah kesehatan, memfasilitasi penelitian dan epidemiologi dan laboratoris, membuktikan hipotesis, menilai kegiatan pencegahan dan penanggulangan, memonitor perubahan agen infeksius, memonitor upaya isolasi, mendeteksi perubahan kegiatan, Merencanakan Kegaiatan.
Komponen Surveilens
- Pengumpulan data:
- Diklakuakn secara pasif (menggunakan data skunder) dan aktif (menggunakan data primer)
- Sebaiknya menggunakan data rutin yang telah dicatat atau dilaporkan dalam sistim pencatatan dan pelaporan yang sedang berjalan.
- Data yang dikumpulkan disesuaikan dengan tujuan dari sistim surveilens
- Catatan (PENTING MENETAPKAN TUJUAN SURVEILENS)
- Tujuan Pengumpulan data:
- Menetapkan kelompok / golongan populasi at risk (umur, sex, bangsa, pekerjaan dll)
- Menetapkan jenis agent dan karakteristiknya
- Menentukan reservoir infeksi
- Mencatat kejadian penyakit.
- Sumber Data:
- Laporan penyakit
- Pencatatan kematian
- Laporan wabah
- Pemeriksaan laboratorium
- Penyelidikan peristiwa penyakit
- Penyelidikan wabah
- Survei / Study epidemiologi
- Penyelidikan distribusi vektor dan reservoir
- Penggunaan obat, serum dan vaksin
- Laporan kependudukan dan lingkungan
- Laporan status gizi dan kondisi pangan.
- Jenis Data:
- Data Kesakitan
- Data kematian
- Data demografi
- Data geografi
- Data laboratorium
- Data kondisi lingkungan
- Data status gizi
- Data kondisi pangan
- Data vektor dan reservoir
- Data informasi penting lainnya.
- Frekuensi : Disesuaikna kebutuhan misalnya Rutin Bulanan = perencanaan dan evaluasi (Smbr: SP2TP, SPRS), Rutin Harian & Mingguan = SKD- KLB (Penyakit Potensial Wabah)
- Sistim Pengumpulan : Aktif, Pasif =Tergantung dari kecepatan, kelengkapan dan kebenaran laporan yang dikirim= dikurangi dengan melakukan pembinaan repid survei atau surveilens sentinel.
- Petugas Pengumpul Data : Perlu disiapkan dengan baik dan diharapkan dapat melakukan editing data yang dikumpulkan (Kelengkapan dan konsitensinya) secara sistematis dilanjutkan dengan Pengolahan data kemudian Siap Dianalisis dan selanjutnya Menjadi Informasi Surveilens
- Komplikasi: Untuk menghindari duplikasi, menilai kelengkapan, dilakukan secara manaual (membuat mastre tabel, kartu pengolahan data) atau dengan komputer menggunakan program Epi-Info, sesuai tujuan dari sistim surveilens dan karakteristik (ciri khusus) dari masalah kesehatan. Menurut orang tempat dan waktu.
- Analisis dengan cara
1. Univariat = Menghitung proporsi atau menggunakan statistik deskriptif (misalnya menggunakan mean, modus, standar deviasi-SD)
2. Bivariat = membuat tabel (kemudian menghitung proporsi), grafik (analisis kecenderungan), Peta (analisis menurut tempat dan waktu)
- Hasil Analisis dan Interpretasi kemudian yang menjadi INFORNMASI EPIDEMIOLOGI.
- Desiminasi Informasi : kepada
2. Pemberi data = disebut feed back = maslah yang ditemukan dan alternatif pemecahan; bila tidak ditemukan masalah, alternatif untuk meningkatkan kinerja sistim yang sudah ada atau sedang berjalan. Dapat melalui bulletin, news letter, kunjungan atau surat untuk corrective action.
3. Atasan = disebut laporan = untuk perencanaan, implementasi dan evaluasi.
4. Lintas program
5. Lintas Sektor = diharapkan adanya dukungan politis dan dana dari institusi terkait.
- Langkah Kegiatan Surveilens: Pengumpulan Data > Pengolahan & Penyajian data> Analisis & Interpretasi data > Pembuatan laporan, rekomendasi tindak lanjut & diseminasi informasi > Tindakan Penjegahan & Penanggulanngan kemudian kembali lagi ke Pengumpulan data dan seterusnya.
- Surveilens : General Prinsipil
- Peran Masing-Masing Institusi
- Pelayanan Kesehataan
- Otoritas Kesehata
SISTEM SURVEILENS EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR DAN PENYAKIT TIDAK MENULAR TERPADU (STP) Kepmen No. 1479/2003
Perkembangan sistem surveilens di Indonesia :
1976 = SRS & PR
1987 = SST
2003 = STP
Sistem Surveilens Terpadu (SST)
Tujuan :
- Umum: Memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai morbiditas dan mortalitas beberapa penyakit menular terpilih di Indonesia = 29
- Khusus: pengumpulan data semua kasus baru di RS (Rawat Inap, jalan) dan puskesmas, Menggabungkan dalam laporan triwulan dan tahunan = Kab., prov., Nasional, Menyediakan data agar mudah diorganisir dianalisis dan dilakukan tindakan tepat = SKD, menyiapkan informasi morbiditas dan mortalitas menurut sumber laporan wktu golongan umur serta insiden per wilayah.
Jenis Penyakit :
- Kolera
- Diare
- Disentri
- Tipoid
- TB paru BTA
- TB Paru Klinis
- Kusta PB
- Kusta MB
- Difteri
11. Tetanus
12. Polimielitis
13. Campak
14. Hepatitis
15. Rabies
16. DBD
17. Malaria Falciparum
18. Malaria vivax
19. Malaria klinis
20. Sifilis
21. Infeksi GO
22. Framboesia
23. Filariasis
24. Infeksi Saluran Nafas lainnya
25. Bronkhitis
26. Pnemonia
27. Influensia
28. Tetanus neonatorum.
Tujuan STP adalah diperolehnya informsi epidemiologi penyakit tertentu dan program terkait, pusat kajian dan pusat penelitian serta unit surveilens lain.
Sumber Data STP adalah Puskesma, RS (SST), Puskesmas Sentinel, RS Sentinel, Laboratorium, Laporan bulanan KLB DINKES Kab./Kota
Jumlah Penyakit : Puskesmas 25 Penyakit Menular, RS 25 PM Puskesmas + 4 PM, laboratorium 9 penyakit, Puskesmas Sentinel 25 PM + 2 PTM, RS Sentinel 29 PM +20 PTM
Jenis_jenis penyakit Di Puskesmas
- Kolera
- Diare
- Diare Darah
- Tifus peryt Klinis
- TB Paru BTA +
- TB Paru Klinis
- Kusta PB
- Kusta MB
- Campak
11. Batuk rejan
12. Tetanus
13. Hepatitis Klinis
14. Malaria Klinis
15. Malaria Vivas
16. Malaria Falsifarium
17. Malaria mix
18. DBD
19. Demam Dengue
20. Pnemonia
21. Sifilis
22. Gonorrhea
23. Frambusia
24. Filariasis
25. Influensa.
Jenis Penyakit di RS
26. Penyakit Di Puskesmas +
27. Typus Peryt Widal/Kultur (+)
28. Hepatitis HbsAg(+)
29. Encefalitis
30. Meningitis
Jenis Penyakit Di LAB
- Kolera
- Tifus
- Difteri
- Hepatitis HbsAg(+)
- Malaria Vivax
- Malaria Falsiforum
- Malaria Mix
- Enterovirus
- Resistensi dan sensitiviiti Test
Jenis Penyakit di PUSKESMAS Sentinel
25 jenis penyakit menular di puskesmas
2 jenis penyakit tidakj menular (Hipertensi, Diabetes Mellitus)
Jenis Penyakit RS Sentinel
Variabel Data STP
- Kasus baru
- Jumlah & Jenis Penyakit
- Kelompok Umur
- Jenis Kelamin
- Total kunjungan kasus
- Bulanan
Indikator Kinerja
- Kelengkapan laporan bulanan STP unit pelayanan ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota sebesar 90%.
- Ketepatan laporan bulanan STP Unit Pelayanan ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota sebesar 80%.
- Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota mencapai indikator epidemiologi STP sebesar 80%
- Kelengkapan laporan bulanan STP Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
- ke Dinas Kesehatan Propinsi sebesar 100%.
- Ketepatan laporan bulanan STP Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota ke Dinas Kesehatan Propinsi sebesar 90%
- Kelengkapan laporan bulanan STP Dinas Kesehatan Propinsi ke Ditjen PPM&PL Depkes sebesar 100%.
- Ketepatan laporan bulanan STP Dinas Kesehatan Propinsi ke Ditjen PPM&PL Depkes sebesar 90%
- Distribusi data dan informasi bulanan Kabupaten/Kota, Propinsi dan Nasional sebesar 100%.
11. Penerbitan buletin epidemiologi di Kabupaten/Kota adalah 4 kali setahun.
12. Penerbitan buletin epidemiologi di Propinsi dan Nasional adalah sebesar 12 kali setahun.
13. Penerbitan profil tahunan atau buku data surveilans epidemiologi Kabupaten/Kota, Propinsi dan Nasional adalah satu kali setahun.
No comments:
Post a Comment