script src='http://elmubarok.googlecode.com/files/floating1.js' type='text/javascript'/>

http://ikkibondenkkesmas.blogspot.com/2010/03/about-me.html

Kata Rasullullah ada tiga amalan yang jika dikerjakan maka Amalnya akan mengalir meskipun yang mengamalkannya telah meninggalal dunia diantaranya adalah ILMU BERMANFAAT YANG DIAJARKAN.

Monday 2 February 2009

Infeksi Saluran Pernafasan Akut ( ISPA )

1. Defenisi

ISPA merupakan singkatan dari Infeksi saluran pernafasan akut, Istilah ini diadaptasi dari bahasa Inggris Acute Respiratory Infektions (ARI), istilah ISPA meliputi tiga unsur yakni infeksi, pernafasan dan akut, dengan pengertian sebagai berikut :

a. Infeksi adalah masuknya kuman atau mikroorganisme kedalam tubuh manusia dan berkembang biak sehingga menimbulkan gejala penyakit.
b. Saluran pernafasan adalah organ mulai dari hidung hingga alveoli beserta organ adneksanya seperti sinus – sinus, rongga telinga tengah, dan pleura. ISPA secara anatomis mencakup saluran pernafasan bagian atas,saluran pernafasan bagian bawah ( termasuk jaringan paru – paru ) dan organ adneksa saluran pernapasan. Dengan batasan ini, jariangan paru termasuk dalam pernafasan.
c. Infeksi akut adalah infeksi yang berlangsung sampai dengan 14 hari. Batas 14 hari diambil untuk menunjukkan proses akut meskipun untuk beberapa penyakit yang dapat digolongkan dalam ISPA proses ini dapat berlangsung lebih dari 14 hari. (Tempointeraktif. Com- ISPA dan pneumonia).

ISPA adalah radang akut saluran pernafasan atau maupun bawah kedalam tubuh yang disebabkan oleh infeksi jazad renik atau bakteri, maupun recketsia tanpa atau disertai radang parenkim baru.(Assagaf, 2002).
ISPA bisa menyerang siapa saja dan kapan saja karena jalur penyebarannya bisa melalui droplet atau udara. Ini bisa cepat menyebar karena kadang budaya masyarakat yang biasanya tidak menutup mulut saat batuk, meludah sembarang dan sebagaianya (kompas. Com). Oleh karena itu, penyakit ISPA mendapat perhatian besar pada pemberantasan ISPA, karena selain penyakit sistematik ini dimulai dengan tanda kataral/ keluarnya eksudat

cair dari saluran pernafasan . penyakit ini bisa mengalami komplikasi ISPA berat yang dapat mengakibatkan kematian.

2. Etiologi (penyebab)

Etiologi ISPA terdiri dari lebih dari 300 jenis bakteri, virus, dan recketsi. Bakteri penyebabnya antara lain dari genus Steptokokus, Stafilokokus, Pnemokokus, Hemofilus, Bordetella dan Karinebakterium. Sedangkan virus penyebabnya antara lain golongan mikrovirus (termasuk didalamnya virus influenza, virus para influenza, dan virus campak), Adenovirus, Koronavirus, Pikornaviru, Mikoplasma, Herpes virus.
ISPA bagian atas umumnya disebabkan oleh virus, sedangkan ISPA bagian bawah dapat disebabkan oleh bakteri umumnya mempunyai manifestasi klinis yang berat sehingga menimbulkan beberapa masalah dalam penanganannya.

3. Klasifikasi

 a. ISPA disebabkan oleh virus
 Virus pernafasan merupakan penyebab terbesar ISPA hingga kini telah    dikenal lebih dari seratus jenis virus penyebab ISPA, infeksi virus memberikan gambaran klinik yang khas, akan tetapi sebaliknya beberapa jenis virus bersama –sama dapat pula memberikan gambaran yang hampir sama.

                      Enam kelompok besar virus pernafasan sebagai penyebab ISPA:

        1) Orthomyxovirus        : Influenzavirus
        2) Paramyxovirus         : Para influenza virus
        3) Metamyxovirus         : Respiratory syncytial virus ( RS-Virus )
        4) Adenovirus
        5) Picornavirus                    : Rhinovirus, Coxsackie Virus A, Coxsackie virus B, Echivirus.    .
        6.Coronavirus.
Seorang anak yang menderita ISPA bisa menunjukkan bermacam –macam tanda dan gejala seperti batuk, bersin, serak, sakit tenggorokan, sakit hidung, sesak nafas, pernafasan yang cepat ,nafas yang berbunyi, demam, penarikan dada kedada keluar, bisa mual, muntah, kurang nafsu makan, badan lemas dan sebagainya. 
1. Tanda dan gejala ISPA ringan.
Seorang anak dinyatakan ISPA ringan  jika ditentukan satu atau lebih gejala seperti ini:
   a. Batuk
   b. Serak, yaitu anak bersuara parau pada waktu mengeluarkan suara.
   c. Pilek yaitu mengeluarkan lender dari hidung
   d. Panas atau demam, suhu badan lebih dari 37c.
2. Tanda dan gejala ISPA sedang
   a. pernafasan lebih dari 40 kali/ menit pada anak yang berumur 1 tahun atau lebih.
   b. Suhu lebih dari 39c ( diukur dengan termometer )
   c. Tenggorokan  berwarna merah
   d. Timbul bercak – bercak pada kulit menyerupai bercak campak.
   e. Pernafasan bunyi atau sesaka nafas.
3. Tanda dan gejala ISPA berat.
   Jika dijumpai gejala –gejala ISPA ringan atau sedang disertai satu atau lebih gejala berikut:
   a. kulit atau bibir membiru.
   b. Lubang hidung kembang kempis ( dengan cukup lebar ) pada waktu bernafas anak tidak sadar atau kesadaran menurun.
   c. Pernafasan berbunyi seperti mengorok dan anak tampak gelisa.
   d. Tenggorokan berwarna merah.
4.Pencegahan
  Pola tata laksana penderita ISPA terdiri dari 4 bagian yaitu Pemeriksaan, penentuan ada tidaknya tanda bahaya, penentuan klasifikasi penyakit dan pengobatan.
Adapun program pencegahan yang dilakukan terhadap faktor – faktor resiko yang menyebabkan ISPA adalah Imunisasi yang merupakan strategi spesifik untuk mengurangi angka kesakitan ISPA:
  1. Usaha dibidang gizi untuk mendapatkan kekebalan tubuh.
  2. Program KIA yang menangani kesehatan ibu dan anak
  3. Program penyehatan lingkungan.
Salah satu faktor yang mempengaruhi terjadinya ISPA ketidak seimbangan antara host (pejamu), agent (faktor penyebab),dan environment (lingkungan).


No comments:

Post a Comment