script src='http://elmubarok.googlecode.com/files/floating1.js' type='text/javascript'/>

http://ikkibondenkkesmas.blogspot.com/2010/03/about-me.html

Kata Rasullullah ada tiga amalan yang jika dikerjakan maka Amalnya akan mengalir meskipun yang mengamalkannya telah meninggalal dunia diantaranya adalah ILMU BERMANFAAT YANG DIAJARKAN.

Wednesday, 9 September 2009

Penilaian Status Gizi

Banyak karya tulis yang membahas tentang pengertian gizi dan standard kecukupan gizi yang berlaku untuk bayi, anak-anak, orang dewasa, laki-laki dan perempuan. Secara sederhana dapat dijelaskan pengertian gizi yaitu segala asupan yang diperlukan agar tubuh menjadi sehat. Gizi diperlukan oleh tubuh manusia untuk kecerdasan otak dan kemampuan fisik.
Gizi diperoleh dari asupan makanan yang mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral.. Sejumlah penelitian kesehatan menunjukkan bahwa kekurangan gizi pada bayi disebabkan oleh kondisi ibu hamil yang kurang gizi. Kekurangan gizi pada bayi pertama kali ditunjukkan dengan berat lahir yang kurang dari 2.500 gram. Sebagai konsekuensinya organ-organ tubuh seperti kepala, tangan dan kaki lebih kecil dari ukuran normal disamping biasanya sang bayi lebih rentan terhadap penyakit infeksi.
Ada tiga macam kondisi dalam penilaian status gizi :
1.  Ditujukan untuk perorangan atau untuk kelompok masyarakat.
2.  Pelaksanaan pengukuran : satu kali atau berulang secara berkala.
3.  Situasi dan kondisi pengukuran baik perorangan atau kelompok masyarakat : pada saat kritis, darurat, kronis dan sebagainya.
Dengan memperhatikan ketiga macam kondisi tersebut, beberapa penilaian status gizi dapat diaplikasikan, seperti penapisan (screening), penilaian status gizi perorangan untuk keperluan rujukan, dari kelompok masyarakat atau dari puskesmas, dalam kaitannya dengan tindakan atau intervensi. Dapat pula digunakan untuk keperluan pemantauan pertumbuhan anak, dalam kaitannya dengan kegiatan penyuluhan. Selain itu dapat dimanfaatkan untuk penilaian status gizi pada kelompok masyarakat dalam rangka mengevaluasi suatu program atau sebagai bahan perencanaan atau penetapan kebijakan.
Ada berbagai cara yang dilakukan untuk menilai status gizi, salah satunya adalah pengukuran tubuh manusia yang dikenal dengan istilah “Antropometri”. Antropometri telah lama dikenal sebagai indikator peni-laian status gizi perorangan maupun kelompok. Pengukuran antropometri dapat dilakukan oleh siapa saja dengan hanya memerlukan lati-han yang cepat dan sederhana.
Beberapa macam antropometri yang te-lah digunakan antara lain :
-   Berat Badan (BB)
-   Tinggi Badan (TB)/Panjang Badan (PB)
-   Lingkar Lengan Atas (LLA)
-   Lingkar Kepala (LK)
-   Lingkar Dada (LD)
-   Lapisan Lemak Bawah Kulit (LLBK)
Di Indonesia, jenis antropometri yang banyak digunakan, baik dalam kegiatan program maupun penelitian, adalah BB dan TB. Yang menjadi obyek pengukuran antropometri, pada umumnya anak-anak dibawah umur lima tahun (balita). Dalam pemakaian untuk penilaian status gizi, antropometri disajikan dalam bentuk indeks yang dikaitkan dengan variabel lain, seperti :
-   Berat Badan menurut Umur (BB/U)
-   Tinggi Badan/Panjang Badan menurut Umur (TB/U atau PB/U)
-   Berat Badan menurut Tinggi Badan (BB/TB), dll.
-   Masing-masing indeks antropometri tersebut memiliki buku rujukan atau nilai patokan untuk memperkirakan status gizi seseorang atau kelompok. Jika antropometri ditujukan untuk mengukur seseorang yang kurus kering (“Wasting”), kecil pendek (“Stunting”) atau keterhambatan pertumbuhan, maka indeks BB/TB dan TB/U adalah yang cocok digunakan.
Alternatif pengukuran lain yang juga banyak digunakan adalah indeks BB/U, atau melakukan penilaian gizi dengan membandingkan berat badan dan usia pada saat pengukuran. Penggunaan indeks BB/U ini sangat mudah dilakukan akan tetapi kurang dapat menggambarkan kecenderungan perubahan situasi gizi dari waktu ke waktu.

No comments:

Post a Comment